Panduan Permainan Ular Naga Bermuatan Nilai Budaya Bengkulu untuk Meningkatkan Self Advocacy Siswa SMP
Abstract
Abstract: Guidance and counseling aims to develop students' potential and life competencies effectively and can facilitate them systematically, programmatically, and collaboratively. Based on the need aseesmet conducted in the city of Bengkulu, a guidebook is needed for fun guidance services so students feel interested. One alternative to the joyful guidance service is to use game media. Based on the results of the need assessment, a guide for dragon snake games containing the cultural values of Bengkulu was developed for Guidance and Counseling teachers in junior high schools who had the feasibility of formatting, content, and content of Bengkulu cultural values.
Abstrak: Bimbingan dan konseling mempunyai tujuan untuk mengembangkan potensi dan kompetensi hidup siswa yang efektif serta dapat memfasilitasi mereka secara sistematik, terprogram, dan kolaboratif. Berdasarkan need assessment yang dilakukan di kota Bengkulu dibutuhkan sebuah buku panduan untuk layanan bimbingan yang menyenangkan agar siswa merasa tertarik. Salah satu alternatif layanan bimbingan yang menggembirakan adalah pengembangan sebuah panduan permainan ular naga bermuatan nilai budaya Bengkulu untuk guru BK di SMP yang memiliki kelayakan format, isi, dan muatan nilai budaya Bengkulu.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aiken, L. R. (1980). Content Validity and Reliability of Single Items or Questionaires. Educational and Psychological Measurement.
Bhakti, C. P. (2015). Bimbingan dan Konseling Komprehensif: Dari Paradigma Menuju Aksi. Jurnal Fokus Konseling, 1(2), 93–106.
Borg, W. R., & Gall, M. D. (1983). Educational Research: An Introduction. London: Longman,inc.
Goffman, E. (1956). The presentation of self 1. University of Edinburgh: Edinburgh.
Mappiare, A.T, Andi. (2017). Buku Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Budaya Konseling. Malang: UM.
Megawangi, R. D. (2005). Pendidikan yang patut dan menyenangkan. Jakarta: Indonesia: Heritage Foundation.
Mulyani, N. (2016). Super Asyik Permaian Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta: Diva Press.
Nasional, D. P. (2008). Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor.
Pettit, M. (2011). The con man as model organism : the methodological roots of Erving Goffman’ s dramaturgical self. https://doi.org/10.1177/0952695111398828
Setiawan, A. (2009). Ice Breakerss for Theachers (Seri 1). Surabaya: Eduvision Press.
Sukmadinata, N. S. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Malang: UM Press.
Suneki, S., & Haryono. (2012). Paradigma Teori Dramaturgi terhadap Kehidupan Sosial. CIVIS: Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial dan Pendidikan Kewarganegaraan, 2(2), 24–30.
Van Reusen, A. K., Bos, C. S., Schumaker, J. B., & Deshler, D. D. (1984). The Self Advocacy Strategy For EducationAnd Transition Planing. Lawrence, KS: Edge Enterprises.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v3i11.11720
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Pujang Putri, Andi Mappiare AT, Moh. Irtadji
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, & Pengembangan Journal of Education: Theory, Research, and Development Graduate School Of Universitas Negeri Malang JPtpp is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License |