Penanaman Sistem "Bule" Suatu Aplikasi Teknologi Pola Tanam Campuran

Achmad Fatchan

Abstract


Masyarakat pedesaan umumnya bermata-pencaharian di bidang pertanian, di samping pertanian dan sawah, tebu merupakan usaha pertanian yang akhir-akhir ini banyak diminati oleh petani karena relatif lebih menguntungkan. Akan tetapi usaha tani tebu sebagian besar masih dilakukan dengan "monoculture system" (sistem monokultur) (Deptan, 1977). Pada hal, sistem "Bule" (campuran tanaman tebu dengan kedele) jauh lebih menguntungkan. Pola tanam tersebut lebih menguntungkan karena merupakan penanaman sistem tanam tumpangsari yang baik, dapat dilakukan lahan sawah dan atau tegal, secara nyata melakukan sistem pengendalian hama terpadu yang baik dan merupakan salah satu pola pertanian yang ramah lingkungan (Deptan,1984 dan Fatchan, 1995). Dengan menerapkan penanaman sistem Bule tidak saja meningkatkan pendapatan petani tetapi juga secara tidak langsung menghemat devisa negara, karena mengurangi impor kedele yang setiap tahun dilakukan oleh pemerintah Indonesia (Deptan, 1978).



DOI: http://dx.doi.org/10.17977/pg.v4i1.1929

Flag Counter

 

 

 

 

 


Creative Commons Licenseshopify site analytics

Jurnal Pendidkan Geografi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International LicenseView My Stats