Perubahan Sosial Penglaju Di Desa Arjowinangun Kotamadya Malang

Soetjipto T.H.

Abstract


Arus urbanisasi yang melanda daerah perkotaan merupakan salah satu sebab makin padatnya penduduk di kota­kota besar. Kepadatan itu dapat menimbulkan berbagai masalah bila tidak diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang memadai. Faktor penyebab meningkatnya kepadatan penduduk kota adalah laju pertumbuhan penduduk yang tinggi. Dalam kurun waktu 23 tahun jumlah penduduk Kotamadya Malang berkembang dari 412.698 jiwa menjadi 737.598 jiwa (terjadi peningkatan sebesar 324.900 jiwa atau lebih kurang 78,73 prosen). Bila dicermati, laju pertambahan penduduk Kotamadya Malang bukan semata-mata disebabkan oleh kelahiran, melainkan juga karena faktor urbanisasi yaitu arus perpindahan penduduk dari desa ke kota.
Terkait dengan ha1 tersebut di atas, maka dilakukan penelitian tentang motivasi penduduk, Desa Aljowinangun dalam melakukan migrasi harian di Kotamadya Malang. Tujuan penelitian ini ada1ah memahami faktor-faktor dari dalam diri, dari dalam maupun dari luar desa, perubahan taraf hidup penglaju, dan peran penglaju asli maupun pendatang dalam melakukan migrasi harian, peran penglaju dalam perubahan sosial di Kotamadya Malang. Metode yang digunakan adalah metode observasi dan wawancara dengan menggunakan pendekatan kualitatif jenis etnometodologi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anggapan umum dari ketiga desa itu dalam melakukan migrasi ke kota adalah penghasilan dari usaha tani tidak mencukupi, kurangnya kesempatan ketja di sektor pertanian dan non pertanian, rendahnya tingkat upah di desa di samping lahan pertanian yang semakin sempit, status sosial dan gengsi penglaju meningkat, dan meningkatnya perno (ketrima dan ketengen) penglaju dalam perubahan sosial.



DOI: http://dx.doi.org/10.17977/pg.v4i1.1935

Flag Counter

 

 

 

 

 


Creative Commons Licenseshopify site analytics

Jurnal Pendidkan Geografi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International LicenseView My Stats