PALANG MERAH DI NEGERI BULAN BINTANG: Sebuah Kajian tentang Strategi Kebudayaan International Committee of The Red Cross (ICRC) di Indonesia

Abdul Latif Bustami

Abstract


Abstrak: Tulisan ini menjelaskan tentang strategi kebudayaan ICRC di Indonesia. Karakteristik Indonesia yang bersifat majemuk dengan ekonomi pro pasar, pemerintahan dalam kondisi transisi demokrasi, dukungan politik pemerintah melemah karena campur tangan ICRC dalam isu-isu kemanusiaan di Indonesia. Politik identitas bahwa kehadiran ICRC di suatu negara mengindikasikan negara tersebut tidak aman, meningkatnya gerakan keagamaan transnasional yang memperjuangkan solusi sesuai dengan keyakinan keagamaan mereka dan konflik di Indonesia menunjukkan kondisi yang berbeda dengan sebelumnya. Dinamika itu dijadikan ancangan untuk menyusun strategi kebudayaan baru ICRC untuk melaksanakan kegiatannya di Indonesia dengan mempertahankan prinsip kemanusiaan yang bersifat universal dalam konteks kebudayaan Indonesia dan memperluas mandat.

 

Abstract: This paper describes the cultural strategy of the ICRC in Indonesia. Indonesian characteristics which are compounds with pro-market economy, in transition of democratic government, the government political support weakened by ICRC intervenes in humanitarian issues in Indonesia. Identity politics mean that ICRC's presence in a country indicates the country is not safe, the increasing of transnational religious movement struggling for appropriate solution with their religious beliefs and conflict in Indonesia that contrast with the previous condition. This dynamics was used to construct ICRC new cultural strategy to implement their activities in Indonesia and at the same time maintain universal humanitarian principles in the context of Indonesian culture and expand the mandate.


Keywords


Palang Merah, Negeri Bulan Bintang, Strategi Kebudayaan, Red Cross, the Crescent Star State, Cultural Strategy

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.17977/sb.v8i1.4754



Flag Counter

 

 

 Creative Commons License

 Jurnal Sejarah dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.