Sistem Penataan Ruang, Sirkulasi Udara, dan Pencahayaan Alami pada Pengembangan Rumah Tipe 21

Priyono Priyono

Abstract


Luas lantai bengunan rumah tinggal type 21 yang hanya 21 m2 tentu tidak layak untuk dihuni oleh suatu keluarga. Agar layak untuk dihuni, maka penghuni harus mengembangkan rumah induk sesuai dengan luas sisa tanah yang tersedia serta kemampuan ekonomi penghuninya. Pengembangan rumah yang dilakukan oleh penghuni sendiri, cenderung tidak memperhatikan faktor-faktor teknik maupun faktor-faktor arsitektur. Akibatnya pengembangan rumah sering tidak sesuai dengan kaidah-kaidah keteknikan dan kearsitekturan. Pengembangan rumah yang seperti ini, tidak menutup kemungkinan akan mengakibatkan sick biulding syndrome, yaitu reaksi penghuni bangunan terhadap akumulasi debu, uap, gas, fungi, bakteri, dan pencemar-pencemar lain yang terperangkap dalam bangunan. Guna menghindari sick building syndrome ini, maka dalam pengembangan rumah harus diperhatikan faktor penataan ruang, sirkulasi udara, dan pencahayaan alami.



DOI: http://dx.doi.org/10.17977/tk.v22i2.538

Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya
ISSN 2477-0442 (online)
Email: teknologikejuruan.ft@um.ac.id

Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya is indexed by: 

          

 Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License                                                                                           

 

Flag Counter      View My Stats