Peran Keluarga pada Perkembangan Moral Siswa SD di Lingkungan Eks Lokalisasi
Abstract
Abstract: This article aims to look at the role of family in the moral development of children in the former localization environment. This research was conducted in January at Ngujang 2 Elementary School located in Kedungwaru Sub-district, Tulungagung regency with the subject of 2 students 'with different family conditions. This research use a qualitative research method of case study type. Data collection starts from observation, interviews, and documentation. The findings show that the role of the family environment in child moral development is crucial. Each child's family will get science that is not found in formal educational. The family environment plays a role in organizing a child's life. Organizing your children will grow in everyday life. The family environment becomes a foundation in every child development. Good and bad in child development is also determined the role gained from the family.
Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk melihat peran keluarga dalam perkembangan moral anak di lingkungan eks lokalisasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari di SDN 2 Ngujang yang berlokasi di Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung dengan subjek penelitian dua orang siswa dengan keadaan kondisi keluarga yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis studi kasus. Pengumpulan data dimulai dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. Temuan menunjukan bahwa peran lingkungan keluarga dalam perkembangan moral anak sangat penting. Keluarga setiap anak akan mendapatkan ilmu yang tidak ditemukan di lingkungan pendidikan formal. Lingkungan keluarga berperan dalam mengatur kehidupan seorang anak. Mengatur bagimana anak akan tumbuh berkembang dalam kehidupan sehari-hari. Lingkungan keluarga menjadi pondasi dalam setiap perkembangan anak. Baik buruk perkembangan anak juga ditentukan peran yang didapat dari keluarga.Keywords
Full Text:
PDFReferences
Bucher, Jacob., Michelle Manasse., J. M. (2014). No Soliciting Strain: Examining Both Sides of Street Prostitution Through General Strain Theory. Journal of Crime and Justice, 1–19. https://doi.org/10.1080/0735648X.2014.949823
DeWall, C. (2007). Violence Restrained: Effects of Self-Regulation and its Depletion on Aggression. Journal of Experimental Social Psychology, 62–76. https://doi.org/10.1016/j.jesp.2005.12.005
Dewi, A. A., & Valentina, T. D. (2013). Hubungan Kelekatan Orangtua-Remaja dengan Kemandirian pada Remaja di SMKN 1 Denpasar. Jurnal Psikologi Udayana, 1(1), 181-189. https://doi.org/10.24843/JPU.2013.v01.i01.p18
Gunarsa, S. D. (2009). Psikologi untuk Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia.
Hanurawan, F. (2016). Perspektif Alternatif Dalam Psikologi Pendidikan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Hitipeuw, I. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Malang: Universitas Negeri Malang.
Hulusjo, A. (2013). No Experience, A Critical Perspective on Difference: ‘The Prostitute’ and Women with Prostitution Title. Nordic Social Work Research, 1–184. https://doi.org/10.1080/2156857X.2013.809015
Hurlock, E. B. (2004). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Isaksson, A. (2006). Kohlberg’s Theory of Moral Development and Its Relevance to Education. Scandinavian Journal of Educational Research, 47–63. https://doi.org/10.1080/0031383790230202
Issabela, N., & Hendriani, W. (2010). Resiliensi pada keluarga yang tinggal di Lingkungan Lokalisasi Dupak, Bangunsari. Jurnal INSAN, 12(3), 176-186.
Jennifer Cole Wright., Trisha Sedlock., Jenny West., Kelly Saulpaugh., M., & Hopkins. (2016). Located in the thin of it: Young Children’s Use of thin Moral Concepts. Journal of Moral Education, 1–16. https://doi.org/10.1080/03057240.2016.1156523
Kartono, K. (2000). Psikologi Abnormal. Bandung: Mandar Maju.
Moleong, L. J. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Papalia, D. (2008). A Child’s World: Infancy Through Adolescence. New York: McGraw-Hill.
Peter Rogers. (2016). Family is Not an Institution: Distinguishing Institutions from Organisations in Social Science and Social Theory. International Review of Sociology, 1–16. https://doi.org/10.1080/03906701.2016.1235214
Purwanti. (2010). Mengembangkan Kecerdasan Emosional pada Anak Taman Kanak-kanak sebagai Upaya Menciptakan Anak Cerdas, Ceria, dan Berakhlak. Jurnal Visi Ilmu Pendidikan, 2(1),
Rusdiana. (2014). Interaksi Sosial Pekerja Seks Komersial Lokalisasi Bandang Raya dengan Masyarakat Kelurahan Mogirejo, Kota Samarinda. Ejournal Ilmu Sosiatri, 1-17.
Santrock, J. W. (2007). Child Development. (M. R & A. K, Eds.) (Eleventh). Jakarta: Erlangga.
September, S. J., Rich, E. G., & N. V. R. (2015). The Role of Parenting Styles and Socio-Economic Status in Parents’ Knowledge of Child Development. Early Child Development and Care, 1–9. https://doi.org/10.1080/03004430.2015.1076399
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RND. Bandung: Alfabeta.
Tirtaraharja, U., & S.L. La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Trentacosta, C. ., & Shaw, D. (2009). Emotional Self-Regulation, Peer Rejection, and Antisocial Behavior: Developmental Associations from Early Childhood to Early Adolescence. Journal of Applied Developmental Psychology, 356–365. https://doi.org/10.1016/j.appdev.2008.12.016
Yohanes, D. (2018). Ayah Bocah SD Tulungagung Sebut Siswi SMP yang Hamil Itu Percobaan Seksual Anaknya yang Baru Sunat. Radar Tulungagung, p. 4.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v5i5.13445
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Rona Wahyuningsih, Fattah Hanurawan, Ramli Ramli
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, & Pengembangan Journal of Education: Theory, Research, and Development Graduate School Of Universitas Negeri Malang JPtpp is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License |