MODEL PEMANFAATAN CAGAR BUDAYA UNTUK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT STUDI KASUS EVENT MALANG KEMBALI

Blasius Suprapta

Abstract


Abstrak: Perhelatan akbar Malang Kembali dapat dijadikan model tentang pemanfaatan bangunan cagar budaya untuk kesejahteraan masyarakat berbasis pada pelestarian serta penanaman kesadaran sejarah daerah. Langkah-langkah yang ditempuh yaitu melakukan kajian  mendalam tentang bangunan-bangunan cagar budaya untuk mengungkap nilai sejarah, arsitektur dan kemudian mengkaitkannya dengan tradisi budaya yang masih berlanjut. Nilai-nilai sejarah dan arsitektur bangunan cagar budaya tersebut dikemas dalam kegiatan even hari jadi kota atau daerah yang berbasis pada pelestarian cagar budaya dan untuk membangkitkan emage pariwisata budaya. Untuk menunjang hal itu maka perlunya membangun museum daerah dan guide book pariwisata  lintasan sejarah kota atau daerah.

Abstract. The glorification of Malang Kembali can be used as a model on the utilization of heritage buildings for public welfare based on the preservation and cultivation of awareness of the area's history. Steps to be taken of deepest conduct studies on cultural heritage buildings to reveal the value of history, architecture and then link it to the cultural tradition that still continues. The values of the historical and architectural heritage building is packaged in activities even days so a city or area based on the preservation of cultural heritage and cultural tourism to generate emage. To support it, the necessity of building a regional museum and tourist guide book trajectories city or region.


Keywords


bangunan cagar budaya, pelestarian, nilai sejarah

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.17977/sb.v10i1.5913



Flag Counter

 

 

 Creative Commons License

 Jurnal Sejarah dan Budaya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.