Memposisikan Peran Industri dan Asosiasi Profesi Dalam Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Ahmad Dardiri

Abstract


Terjadinya perubahan paradigma pendidikan tinggi, persaingan bebas era globalisasi, serta perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni (IPTEKS), Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (PTK) dituntut untuk selalu melakukan pengembangan kurikulumnya, agar lulusan yang dihasilkan tetap memiliki relevansi tinggi terhadap kebutuhan masyarakat, serta memiliki fleksibilitas guna mengantisipasi perubahan yang ada. Di pihak lain dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Pendidikan Nasional melalui Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan Kepmendiknas No. 045/U/2002 membawa implikasi dalam proses pengembangan maupun pelaksanaan kurikulum PTK. Industri maupun Sekolah Menengah Kejuruan sebagai stakeholder perlu terlibat dalam (1) Penetapan visi, misi, dan kompetensi lulusan, (2) Implementasi kurikulum, dan (3)Pelaksanaan evaluasi kurikulum. Sedangkan asosiasi profesi memiliki posisi yang utama, yaitu (1) Dalam penetapan standar kompetensi yang dibutuhkan dan (2) Pemberian sertifikasi bagi pencapaian kompetensi profesi lulusan. Oleh karena itu, dalam pola pengembangan kurikulum PTK keterlibatan industri, SMK, asosiasi profesi menjadi penting baik dalam perencanaan, implementasi, maupun evaluasinya.



DOI: http://dx.doi.org/10.17977/tk.v26i2.385

Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya
ISSN 2477-0442 (online)
Email: teknologikejuruan.ft@um.ac.id

Jurnal Teknologi, Kejuruan, dan Pengajarannya is indexed by: 

          

 Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License                                                                                           

 

Flag Counter      View My Stats