NATURAL SCIENCES MODULE BASED ON SCIENTIFIC APPROACHES FOR INTERACTION OF LIVING THINGS TOPIC TO IMPROVE COGNITIVE ACCOMPLISHMENT OF 8th GRADERS JUNIOR HIGH SCHOOL

Imega Syahlita Dewi, Widha Sunarno, Sri Dwiastuti

Abstract


Abstract: This research is a development research (R&D) which aims at identifying the feasibility and effectiveness of Natural Sciences Module based on scientific approaches for Interaction of Living Things topic. It employed pre-experimental design with One-Shot Case Study. The module developed is a printed module employing Four-D model adapted from Thiagarajan (1974). The module consists of three learning activities and it is systematically presented using scientific approaches (observing, questioning, trying, associating, and communicating) to improve 7th Graders’ cognitive accomplishment. The results show that students’ cognitive accomplishment in Learning Activity I was 80%, Learning Activity II was 83.34%, and Learning Activity III was 96.64%. It means that students’ have achieved Minimum Mastery Criteria. It can be concluded that the developed module is feasible to be used in learning to improve students’ cognitive accomplishment.
Key Words: module, scientific, cognitive accomplishment, learning outcome, pre-experimental design


Abstrak: Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (R & D) yang bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan dan efektivitas Modul Ilmu Pengetahuan Alam berdasarkan pendekatan ilmiah untuk topik Interaksi Makhluk Hidup dengan lingkungannya. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan One-Shot Case Study. Modul yang dikembangkan adalah modul cetak yang menggunakan model Four-D diadaptasi dari Thiagarajan (1974). Modul ini terdiri dari tiga kegiatan pembelajaran dan disajikan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan ilmiah (mengamati, mempertanyakan, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan) untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa ke-las VII SMP. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar kognitif siswa dalam Aktivitas Pembelajaran I adalah 80%, Aktivitas Pembelajaran II adalah 83,34%, dan Aktivitas Pembelajaran III adalah 96,64%. Artinya, siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum. Dapat disimpulkan bahwa modul yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa.
Kata kunci: modul, saintifik, capaian kognitif, hasil belajar, desain pre-experimental


Keywords


module; scientific; cognitive accomplishment; learning outcome; pre-experimental design

Full Text:

PDF

References


Prayitno, B. A., Sugiharto, B., & Suciati, S. (2013, October). Prototipe Model Pembelajaran Konstruktivis-Kola-boratif untuk Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Proses Sains Siswa Akade-mik Bawah. In Prosiding Seminar Biologi (Vol. 10, No. 1).

Doabler, C., Cary, M. S., Clarke, B., Fien, H., Baker, S., & Jungjohann, K. (2011). Using a Scientific Process for Curriculum Development and Formative Evalua-tion: Project FUSION. Society for Research on Edu-cational Effectiveness.

Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Per-siapan Guru Dalam Mengajar. Yogyakarta: Gava Media.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Panduan Pengem-bangan Bahan Ajar. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas.

Dewanti, S. S. (2011, July). Mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa Pendidikan Matematika se-bagai calon pendidik karakter bangsa melalui peme-cahan masalah. In Prosiding Seminar Nasional Ma-tematika). Surakarta: UM Surakarta.

Fascione, P.A. (2015). Critical Thinking: What It Is and Why I Counts. California: California Academic Press.

Fisher, A. (2009). Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakar-ta: Erlangga.

Sudargo, F., & Asiah, S. (2010). Kemampuan pedagogik ca-lon guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan proses siswa melalui pembela-jaran berbasis praktikum. Jurnal Pengajaran MIPA, 15(1), 4-12.

Hasratuddin, H. (2013). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Melalui Pendekatan Matematika Realistik. Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2).

Prastowo, A. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan Praktik. Jakarta: Kencana Pre-nadamedia Group.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pus-taka Pelajar.

Rahmatiah. (2014). Mengasah Kreativitas dengan IPA Terpa-du. EBuletin: Media Pendidikan LPMP Sulawesi Selatan. Retrieved from http://lpmpsulsel. kemdikbud.go.id.

Setyowati, R., Parmin, P., & Widiyatmoko, A. (2013). Pengem-bangan Modul IPA Berkarakter Peduli Lingkungan Tema Polusi Sebagai Bahan Ajar Siswa SMK N 11 Semarang. Unnes Science Education Journal, 2(2).

Rosana, D. (2014). Pendekatan Saintifik dalam Pembela-jaran IPA Secara Terpadu. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarwanta, A. (2012). Mengkondisikan Pembelajaran IPA dengan Pendekatan Saintifik. Jurnal Nuansa Ke-pendidikan, 16(1), 75-83.

Sungkono. (2003). Pengembangan dan Pemanfaatan Ba-han Ajar Modul Dalam Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Yuli, D.P., Suparmi, Nonoh, S.A. (2015). Pengembangan Modul Fisika Berbasis Scientific pada Materi Flui-da Statis untuk Meningkatkan Keterampilan Ber-pikir Kritis (Unpublished master’s thesis). Universi-tas Sebelas Maret, Surakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/jps.v5i3.10339


Jurnal Pendidikan Sains

Journal of Science, Mathematics, and Vocational Education

Graduate School Of Universitas Negeri Malang

Lisensi Creative Commons

JPS is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License