GEOMETRIC THINKING LEVEL OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL BASED ON VAN HIELE’S THEORY VIEWED FROM GENDER AND MATHEMATICAL ABILITY

Eddy Nugroho, Abadyo Abadyo, Santi Irawati

Abstract


Abstract: The purpose of this study is to describe the level of geometrical thinking of Vocational High School students based on Van Hielle's theory in terms of gender differences. This study used a qualitative approach involving six students of Vocational High School as research subjects consisting of three male students and three female students with different mathematical abilities. The results of this study state that there is no striking difference between the level of geometrical thinking of male and female students who are the subject of research, i.e. all are at the level of thinking one (analysis). Likewise, when viewed from different mathematical abilities, it turns out to be apparent at the level of thinking one, except for one student in the moderate mathematics ability degree who is at the level of zero thinking (visual) because this subject has a low geometry thinking ability. The ideal level of thinking for vocational high school students, the level of thinking two (Abstraction), is not reached. In addition, the lower the level of mathematical ability, the less the indicator is satisfied at the same level of thinking.
Key Words: geometrical thinking ability, Van Hiele's theory, gender difference


Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan tingkat berpikir geometri siswa Sekolah Menengah Kejuruan berdasarkan teori Van Hielle ditinjau dari perbedaan jenis kelamin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melibatkan enam siswa Sekolah Menengah Kejuruan sebagai subjek penelitian yang terdiri atas tiga siswa putra dan tiga siswa putri dengan kemampuan matematika berbeda. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang mencolok antara tingkat berpikir geometri siswa putra dan putri yang menjadi subjek penelitian, yaitu semua berada pada tingkat berpikir satu (analisis). Demikian juga jika ditinjau dari kemampuan matematikanya berbeda ternyata semua pada tingkat berpikir satu, kecuali pada seorang siswa kelompok kemampuan matematika sedang yang berada pada tingkat berpikir nol (visual) karena subjek ini memiliki kemampuan berpikir geometri rendah. Tingkat berpikir ideal untuk siswa seusia Sekolah Menengah Kejuruan, yaitu tingkat berpikir dua (Abstraksi) tidak tercapai dan semakin rendah tingkat kemampuan matematikanya semakin berkurang indikator yang terpenuhi pada tingkat berpikir yang sama.
Kata kunci: tingkat berpikir geometri, teori Van Hiele, perbedaan jenis kelamin


Keywords


geometric thinking level; Van Hielle's theory; gender differences

Full Text:

PDF

References


Eliyana, Y. (2016). Penerapan teori Van Hiele pada materi geometri dimensi tiga dalam menganalisis kesulitan belajar siswa (Unpublished master’s thesis). Universitas Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia.

Hadiyan, A. (2007). Penelusuran tingkat berpikir geometri siswa laki-laki dan perempuan SMP Negeri I Kraksaan Probolinggo berdasarkan teori van Hiele (Unpublished master’s thesis). Universitas Negeri Surabaya, Indonesia.

Hartanto, S. dkk. (2015). Komparasi pemahaman geometris karyawan lulusan SMK dan SMA terhadap proses machining CNC di PT. Tomoe Valve Batam Suryo. Pythagoras, 4(2), 34–42.

Hidayati, D. W. (2017). Penerapan problem based learning berbasis self-directed learning oriented assessment terhadap kemampuan pemecahan masalah. Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang, 1(1), 17–24.

Karimah, S. (2013). Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Delta Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan, 1(1).

Mairing, J. P. (2016). Tingkat berpikir geometri siswa kelas VII SMP berdasarkan teori Van Hiele. Aksioma, 5(1).

Musa, L. A. D. (2014). Deskripsi level berpikir geometri menurut teori Van Hiele berdasarkan kemampuan geometri dan perbedaan gender pada siswa kelas VII SMP Negeri 8 Parepare. Jurnal Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 4(2), 103–116.

Nafiah, M. N. (2017). Identifikasi tahap pemahaman geometri siswa berdasarkan teori Van Hiele ditinjau dari perbedaan gender pada materi persegipanjang kelas VII SMP. MATHEdunesa, 6(2).

Nurjannah dkk. (2017). Design and development computer-based e-learning teaching material for improving mathematical understanding ability and spatial sense of junior high school students. Journal of Physiscs:Conference Series, 812. https://doi.org/10.1088/1742-6596/755/1/011001

Rahayu, S. (2016). Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal-soal aljabar berdasarkan gender. Jurnal E-DuMath, 2(1), 347–354.

Santia, I. (2015). Cara berpikir geometris siswa dalam menentukan hubungan. Jurnal Math Educator Nusantara, 1(3), 145–158.

Subanji, S. (2006). Berpikir pseudo penalaran kovariasi dalam mengkonstruksi grafik fungsi kejadian dinamik: Sebuah analisis berdasarkan kerangka kerja VL2P dan implikasinya pada pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(1), 1–8. https://doi.org/10.17977/jip.v13i1.57

Suryantono, B. (2013). Peningkatan hasil belajar geometri melalui pembelajaran pemecahan masalah. Jurnal pendidikan. Lentera Jurnal Kependidikan, 12(1), 91–100.

Zhumi, A. I. (2013). Pengaruh tingkat berpikir geometri (teori Van Hiele) terhadap kemampuan berpikir siswa dalam mengerjakan soal pada materi garis dan sudut. Jurnal EDUMA, 2(2).




DOI: http://dx.doi.org/10.17977/jps.v7i2.12573


Jurnal Pendidikan Sains

Journal of Science Education

Graduate School of Universitas Negeri Malang, Indonesia

Lisensi Creative Commons

JPS is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License