Email this article 
Studi Eksplorasi Perkuliahan Perkembangan Embrio Mamalia Matakuliah Struktur Perkembangan Hewan II
Abstract
Abstract: This study aims to determine the teaching material requirements that will be developed in the topic of mammalian embryo development in SPH II course. This data collection of research uses questionnaire sheets to students and lecturer. The difficulties experienced by students during the SPH II lecture included the complexity of the topic and learning resources. Students assessed the teaching materials need to be develop and interested to use teaching material based on research. The conclusion of this study is necessary to develop module as teaching materials based on research results so that students can learn independently through intact material.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar yang dikembangkan pada materi perkembangan embrio mammalia matakuliah Struktur Perkembangan Hewan II. Pengumpulan data peneltian ini dengan menggunakan lembar kuesioner kepada mahasiswa dan dosen. Hasil penelitian menunjukkan kesulitan yang dialami oleh mahasiswa selama mengikuti perkuliahan Struktur Perkembangan Hewan II diantaranya karena kompleksitas materi dan sumber belajar. Mahasiswa menilai perlu dikembangkan bahan ajar tambahan dan tertarik menggunakan bahan ajar berbasis hasil penelitian. Kesimpulan penelitian ini adalah perlu dikembangkan bahan ajar berbasis hasil penelitian berupa modul agar mahasiswa dapat belajar mandiri dengan materi yang utuh.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Amri, S., & Ahmadi, K.I. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.
Amerudin., Ariyati, E., & Nurdini, A. (2013). Deskripsikan Kesulitan Belajar dan Faktor Penyebabnya Pada Materi Fungi di SMA Islam Bawari Pontianak dan Upaya Perbaikannya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa, 2(9), 1-11.
Berta, P., Hawkins, J. B., Sinclair, A. H., Taylor, A., Griffiths, B. L., Goodfellow, P. N., & Fellous, M. (1990). Genetic Evidence Equating SRY and the Testis-Determining Factor. Nature, 348(6300), 448–450. https://doi.org/10.1038/348448a0
Dewantara, I. P. M. A. S. (2012). Identifikasi Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VIII-E SMPN 5 Negara dan Strategi Guru untuk Mengatasinya. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Bahasa Indonesia, 1(2), 1–15.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2014). Panduan Penyusunan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Direktorat Tenaga Kependidikan. (2008). Penulisan Modul. Departemen Pendidikan Nasional.
Kashimada, K., & Koopman, P. (2010). Sry: The Master Switch in Mammalian Sex Determination. Development (Cambridge, England), 137(23), 3921–3930. https://doi.org/10.1242/dev.048983
Koopman, P., Gubbay, J., Vivian, N., Goodfellow, P., & Lovell-Badge, R. (1991). Male Development of Chromosomally Female Mice Transgenic for Sry. Nature, 351, 117–121.
Koopman, P., Munsterberg, A., Capel, B., Vivian, N., & Lovell-Badge, R. (1990). Expression of a Candidate Sex-Determining Gene During Mouse Testis Differentiation. Nature, 348, 450–452.
Nurhasnawati. (2011). Model-Model Pembelajaran Konstrutivisme. Anida, 36(2), 237–259.
Parmin., & Peniati, E. (2012). Pengembangan Modul Matakuliah Strategi Belajar Mengajar IPA Berbasis Hasil Penelitian Pembelajaran. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 1(1), 8–15.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012. (2012). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012.
Primiani, C. N. (2014). Pengembangan Buku Ajar Berbasis Penelitian Bahan Alam Lokal sebagai Estrogenik pada Matakuliah Fisiologi Hewan. Prosiding Mathematics and Sciences, 407–4010.
Rahdiyanta, D. (2015). Bimbingan Teknis Program Sarjana Mengajar untuk Pemenuhan Guru Produktif SMK: Materi Teknik Penyusunan Modul. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sadler, T. (2012). Medical Embryology (12th ed.). Philadelphia United State of America: Lippincott William & Wilkins.
Sekido, R., & Lovell-Badge, R. (2009). Sex Determination and SRY: Down to a Wink and a Nudge? Trends in Genetics, 25(1), 19–29. https://doi.org/10.1016/j.tig.2008.10.008
Sinclair, A. H., & Philippe Berta, Mark S. Palmer, J. Ross Hawkins, Beatrice L. Griffiths, Matthijs J. Smith, Jamie W. Foster, Anna-Maria Frischauf, R. L.-B. & P. N. G. (1990). A Gene from the Human Sex-Determining Region Encodes a Protein with Homology to a Conserved DNA-Binding Motif. NATURE, 346, 240–244.
Snustad, D. P., & Simmons, M. J. (2012). Principles of Genetics. In Control (6th ed.). https://doi.org/10.1016/B978-1-85617-803-7.50022-5
Su, H., & Lau, Y. F. (1993). Identification of The Transcriptional Unit, Structural Organization, and Promoter Sequence of the Human Sex-Determining Region Y (SRY) Gene, Using a Reverse Genetic Approach. American Journal of Human Genetics, 52(1), 24–38.
Sumarsih, S. (2019). Implementasi Teori Pembelajaran Konstruktivistik Dalam Pembelajaran Matakuliah Dasar-Dasar Bisnis. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 8(1), 54–62. https://doi.org/10.21831/jpai.v8i1.945
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012. (2012). Undang-Undang Republik Indoenesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. (2003). Undang-Undang Republik Indoenesia.
Utami, B., Iskandar, S. M., & Ibnu, S. (2009). Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Prosiding Seminar Nasional Kimia dan Pendidikan Kimia, 1(January 2009), 14–209.
Wulandari, F., & Sidoarjo, U. M. (2016). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Pedagogia, 5(2), 267–278.
DOI: http://dx.doi.org/10.17977/jptpp.v5i9.14050
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Ardiyas Robi Saputra, Mohamad Amin, Umie Lestari
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, & Pengembangan Journal of Education: Theory, Research, and Development Graduate School Of Universitas Negeri Malang
|
