Implikasi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Students Teams Division Achievement) dan TGT (Teams Games Tournament) Terhadap Kualitas Proses dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Negeri Dampit Kabupaten Malang

Abstract

Salah satu strategi pembelajaran inovatif-konstruktivistik yang memberikan dampak positif baik pada kualitas proses maupun hasil belajar siswa adalah pembelajaran kooperatif. Saat ini banyak dikembangkan berbagai model pembelajaran kooperatif. Model mana yang sesuai untuk suatu materi kimia dan siswa tertentu tampaknya masih perlu dikaji. Penelitian ini bertujuan mengkaji penerapan model pembelajaran kooperatif STAD (Student Team Division Achievement) dan TGT (Team Games Tournament) terhadap kualitas proses dan hasil belajar kimia siswa kelas II SMA Negeri Dampit Kabupaten Malang pada semester genap tahun ajaran 2004/2005. Kualitas proses pembelajaran ditentukan berdasarkan hasil observasi kelas dan ketercapaian 5 unsur dasar pembelajaran kooperatif. Sedangkan hasil belajar siswa yang berupa hasil belajar kognitif diukur dengan tes, hasil belajar afektif dan psikomotor diukur dari sikap dan unjuk kerja siswa selama pembelajaran berlangsung. Persepsi dan kesan siswa terhadap penerapan STAD dan TGT dalam pembelajaran dijajagi melalui angket. Gambaran tentang kualitas proses dan hasil belajar afektif dan psikomotor dideskripsikan secara kualitatif. Sedangkan untuk menguji hipotesis penelitian yang berbunyi tidak ada perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model STAD dan TGT digunakan uji t dua pihak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model dapat diterapkan dalam pembelajaran kimia koloid di SMA, terjadi peningkatan kualitas proses dan hasil belajar siswa, serta secara statistik tidak ada perbedaan hasil belajar kognitif yang signifikan antara siswa yang diajar dengan model STAD dan TGT. Namun tampak siswa lebih menyukai model TGT dibanding STAD.