SOCIAL NETWORK ANALYSIS FOR ASSESSING SOCIAL CAPITAL IN BIOSECURITY ECOLITERACY

Sang Putu Kaler Surata, Nyoman Utari Vipriyanti, Ian Falk

Abstract


Abstract: Social Network Analysis for Assessing Social Capital in Biosecurity Ecoliteracy. Biosecurity ecoliteracy (BEL) is a view of literacy that applies ecological concepts to promote in-depth understanding, critical reflection, creative thinking, self consciousness, communication and social skills, in analyzing and managing issues around plant health/living, animal health/living and the risks that are associated with the environment. We used social network analysis (SNA) to evaluate two distinct forms of social capital of BEL: social cohesion and network structure. This study was executed by employing cooperative learning in BEL toward 30 undergraduate teacher training students. Data then was analyzed using UCINET software. We found the tendency of so­cial cohesion to increase after students participated in BEL. This was supported by several SNA measures (density, closeness and degree) and these values at the end were statistically different than at the beginning of BEL. The social structure map (sociogram) after BEL visualized that students were much more likely to cluster in groups compared with the sociogram before BEL. Thus BEL, through cooperative learning, was able to promote social capital. In addition SNA proved a useful tool for evaluating the achievement levels of social capital of BEL in the form of network cohesion and network structure.

Abstrak: Analisis Jaringan Sosial untuk Menilai Ekoliterasi Ketahanan Hayati. Ekoliterasi ketahanan hayati (EKH) adalah literasi yang mengaplikasikan berbagai konsep ekologi untuk mempromosikan pe­mahaman yang mendalam, refleksi kritis, kesadaran diri, keterampilan sosial dan berkomunikasi, dalam menganalisis, dan mengelola isu yang terkait dengan kesehatan/kehidupan tanaman, kesehatan/kehidupan binatang, dan risiko yang terkait dengan lingkungan. Analisis jaringan kerja sosial (AJS) telah digunakan untuk mengevaluasi dua bentuk model sosial EKH: kohesi sosial dan struktur jaringan kerja. Untuk itu, dilaku­kan penelitian EKH dengan menggunakan pendekatan pembelajaran kooperatif, dan melibatkan 30 orang mahasiswa (S1) calon guru. Mereka mengikuti 14 kali pertemuan tatap muka di dalam kelas, dua kali kunjungan lapang, baik pada ruang tertutup maupun terbuka (indoor dan outdoor). Setiap mahasiswa (sebelum, dan setelah EKH) diminta menominasi nama lima mahasiswa lain yang dianggap memiliki hubungan paling erat dengan mereka. Data dianalisis dengan bantuan piranti lunak UCINET. Hasil penelitian menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan kohesi sosial mahasiswa setelah mereka mengikuti EKH. Hal tersebut didukung berbagai ukuran AJS (kepadatan, keterdekatan, dan derajat), yang menunjukkan kohesi sosial mahasiswa berbeda nyata, antara sebelum dan setelah EKH. Peta struktur sosial (sosiogram) setelah EKH juga menggambarkan mahasiswa lebih berkelompok sesuai dengan grup, dibandingkan dengan sebelum EKH. Hal tersebut menunjukkan bahwa EKH melalui pem­belajaran kooperatif mampu meningkatkan modal sosial mahasiswa. Di samping itu, AJS terbukti sebagai instrumen yang efektif untuk menilai modal sosial EKH dalam bentuk kohesi sosial dan struktur jaringan sosial.

Keywords


biosecurity ecoliteracy, cooperative learning; social structure; social cohesion; network structure

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.17977/jip.v17i3.2724

Free counters!Creative Commons LicenseCheck Google PageRank
Jurnal Ilmu Pendidikan by Jurnal Ilmu Pendidikan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at http://journal.um.ac.id/index.php/jip.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://journal.um.ac.id/index.php/jip. View My Stats